Text
Silent Love
Setahuku, waktu tak pernah ingkar janji. Ia memang seringkali menyuguhkan kepedihan, kebahagiaan dan kepura-puraan. Tapi aku tahu satu hal. Ia tak akan ingkar janji. Setelah kesedihan itu ia datangkan di hadapanku, Aku ragu untuk bisa melewatinya. Tapi cinta menguatkanku. Memompa jiwa yang seringkali hampa. Di tempat ini, aku menagih janji waktu, untuk menghadirkan kebahagiaan setelah kesedihan. Aku sudah membanting hatiku hingga tak berbentuk hanya untuk mendapatkan cintamu. Untukmu, aku tak pernah jemu. Meski berjuta waktuku terlampaui tanpamu, aku tak pernah jemu menunggumu. Kemarilah, peluk cinta kita bersama-sama. Kamu milikku, selamanya.
Penulis dalam penyampaiannya tidak menggunakan bahasa yang kekinian ataupun puitis, tapi justru cenderung menggunakan kata baku yang tersusun rapi. Bahkan hingga dalam percakapan antar tokoh pun menggunakan bahasa yang baik. Dalam pembawaannya, penulis lebih membawa suatu konflik dalam hati, bukan dalam suatu drama. Misalnya, tokoh lebih memilih memendam perasaan, diam dan lebih menyerahkan pada perasaan masing- masing. Dalam novel ini, penulis memberikan prolog (Pendahuluan/pengantar perasaan), dan juga memberikan epilog (Penutup pada cerita). Cerita yang disampaikan juga tidak terlalu didramatisir dan sesuai dengan kenyataan, dimana salah satu karakter perempuannya dihadapkan dengan sebuah konflik asmara tapi pada akhirnya menyadari semuanya. Buku ini cocok untuk menjadi salah satu bagian dari koleksi novel yang anda baca.
Tidak tersedia versi lain