What? Apa sih yang barusan kuucapkan? Mengajak Raga menikah? Padahal menikah bukan prioritasku. Tapi, rasanya jahat sekali kalau aku menarik ucapanku. Jelas-jelas aku melihat binar bahagia dari wajahnya, setelah beribu kali kutolak lamarannya. Damn! But life must go on, Aria. Ketimbang kuping panas mendengar sindiran Mami dan ocehan Citra yang sudah kebelet nikah, tapi tidak dibolehkan Mami …